Perkembangan Gaya Fashion Pria Indonesia dari Waktu ke Waktu
Gaya fashion pria Indonesia sering sekali berubah. Jika diperhatikan dengan seksama, setiap dekade pasti memiliki gaya dan keunikannya sendiri-sendiri. Mulai dari gaya pakaian yang serba ketat, kebesaran, sampai yang slim fit. Keunikan yang terus berubah di setiap dekade ini memang sangat menarik untuk diikuti, apalagi kalau kamu termasuk pria kekinian. Bahkan kalau cukup kreatif, kamu bisa kembali menghidupkan gaya dari masa lalu untuk kembali dipopulerkan di masa kini. Makin keren lagi kalau bisa diadaptasikan dengan gaya fashion sekarang.
Salah satu gaya fashion pria lokal yang digunakan pada tahun 70-an adalah dengan mengenakan celana cutbray. Meskipun bukan gaya busana asli Indonesia, anak muda kala itu kerap kali mengenakan celana cutbray agar terlihat sekeren idola mereka, yang biasanya adalah selebriti asal Amerika Serikat.
Salah satu yang memberikan pengaruh besar adalah Elvis Presley, pelantun lagu Can’t Help Falling in Love. Jika ditelisik lebih dalam, sebenarnya celana cutbray sendiri terinspirasi dari para pekerja kapal pada zaman itu. Mereka kesulitan membersihkan kapal jika menggunakan celana berpotongan lurus. Namun, dengan celana cutbray, mereka dapat lebih leluasa bergerak dan memudahkan mereka dalam beraktivitas.
Potongan cutbray memang terlihat sangat unik, apalagi jika dilihat di zaman sekarang. Oh, ya, di negara asalnya, celana ini disebut boot cut. Kebalikannya dengan saat ini, dimana celana jenis ini banyak dipakai oleh wanita, di tahun 70-an justru lebih didominasi oleh pria.
Bagi wanita, mengenakan celana cutbray dapat membuat tampilan fitur kaki yang jenjang jadi lebih menonjol. Selain itu, karena bagian bawahnya lebar, cutbray tidak terlalu mengekspos bentuk tubuh seseorang, maka dari itu celana cutbray sebenarnya memang cocok dikenakan oleh siapa saja pria atau wanita.
Selain itu, mengenakan kemeja super ketat juga menjadi pilihan di masa itu. Kemeja yang dikenakan biasanya kemeja lengan panjang, dan tidak ketinggalan dipadukan dengan sabuk / ikat pinggang yang besar. Warna celana yang dipilih biasanya terang, seperti merah dan biru, lalu dipadukan dengan kemeja bermotif dengan warna yang juga bertabrakan dengan warna celana.
Gaya pria Indonesia di tahun 80-an
Memasuki tahun 80-an, fashion pria berkembang menjadi lebih santai. Para pria Indonesia cenderung mengenakan kaos oblong atau polo shirt. Pada kaos oblong khususnya, model kaos-kaos yang dipilih biasanya polos dengan warna yang lebih dinamis, sebut saja kuning, pink, aqua, dsb.
Untuk memadukannya, biasanya para pria menggunakan oversized blazer, jaket denim atau biker jacket (jaket kulit). Tidak lupa, untuk melengkapi penampilannya, biasanya para mereka mengenakan celana jeans atau bahkan celana kain kebesaran, yang dikencangkan dengan ikat pinggang.
Bila di tahun 70-an gaya pria Indonesia banyak terinspirasi oleh gaya selebritis Amerika Serikat, di tahun 80-an, gaya Eropa, terutama Inggris (British), lebih populer dan banyak ditiru oleh anak-anak muda pria di era ini. Biasanya mereka mengidolakan band-band asal Inggris.
Tidak perlu menggunakan ikat pinggang yang heboh, karena pada tahun 80-an, pilihan ikat pinggang sudah jauh lebih sederhana. Pada era ini, para pria juga lebih suka mengenakan sepatu kets, supaya bisa terlihat lebih sporty. Jadi, semi formal di bagian atas dan sporty di bagian bawah.
Membahas gaya fashion anak 90-an tidak lengkap jika tidak membahas tentang celana baggy. Jenis celana baggy adalah celana berukuran besar, hampir seperti kebesaran, sehingga bentuk tubuh tidak terlalu terekspos. Gaya fashion memakai celana ini mulai populer dikalangan pria Indonesia pada era 90-an berkat penyanyi-penyanyi rap terkenal di masa itu.
Beberapa model yang sering dipakai bahkan ada yang benar-benar kebesaran seperti yang sering dipakai oleh rapper, namun ada juga jenis celana baggy yang sebenarnya hanya lebih besar beberapa cm saja, dan terlihat kedodoran di bagian pergelangan kaki. Melihat perkembangan fashion sekarang, jenis celana ini tampaknya mulai populer lagi.
Pasangan yang tepat untuk celana baggy tentunya kaos oblong kebesaran, lagi-lagi meskipun bukan gaya busana asli Indonesia, tren ini tetap populer. Banyak orang yang mengadaptasi gaya selebriti papan atas asal Hollywood, dengan memadukan celana baggy dan kaos oblong. Beberapa fashion icon kala itu misalnya Will Smith serta para aktor di serial TV F. R. I. E. N. D. S. seperti Matt LeBlanc, Matthew Perry, atau David Schwimmer.
Kini, pria Indonesia sepertinya lebih senang mengenakan kemeja slim fit. Berbeda dengan kemeja ketat ala 70-an ya! Kemeja slim fit mengikuti lekuk tubuh, artinya masih ada bagian-bagian yang longgar agar yang mengenakannya tetap merasa nyaman, tanpa perlu risih dan susah bergerak karena ukuran yang terlalu pas di badan.
Selain itu, ada tren unik yang terjadi, karena pria Indonesia mulai menyukai gaya fashion Asia, terutama Jepang dan Korea. Gaya busana dari kedua negara tersebut biasanya menabrak norma dan memiliki potongan-potongan yang tidak biasa, membuat pemakainya jadi tampil beda dan berkarakter.
Pria Indonesia di era milenial juga ebih senang mengenakan kaos yang nyaman, dan dipadukan dengan celana skinny. Celana jenis ini juga biasa disebut celana pensil karena memiliki ukuran yang semakin mengecil di bagian pergelangan kaki. Jadi Berita Fashion, otomatis bentuk kakimu akan terlihat jelas.
Tentu saja jenis celana ini tidak disarankan untuk kamu yang memiliki paha dan betis besar, karena akan membuatmu lebih susah bergerak. Terakhir, lengkapi penampilanmu dengan sepasang sneakers. Sepatu Adidas Superstar atau Nike Flyknit bisa jadi pilihan. Pria Indonesia di era milenial senang mencampur-campurkan gaya formal dan kasual dalam penampilannya.